Walaupun sering mendengar istilah penyakit eating disorder, tapi banyak yang belum mengerti definisinya dengan tepat. Padahal, pengertiannya bisa beda banget. Makanya kita perlu cari tahu, supaya nggak salah mengartikan dan tidak terjerumus di dalamnya.
Anorexia nervosa. Aneroxia adalah kelainan dimana si penderitanya berusaha menurunkan berat badan secara drastis dengan cara yang nggak sehat. Seperti dengan memuntahkan makanan, mengkonsumsi obat pengurus badan, atau over-exercise. Intinya mereka sengaja membuat diri mereka kelaparan. Salah satu ciri penderitanya adalah mereka selalu merasa terlalu gemuk, padahal tubuhnya sudah sangat kurus. Aneroxia sangat berbahaya dan bisa berakibat kematian.
Bulimia nervosa. Berbeda dengan aneroxia, bulimia adalah kelainan dimana seseorang nggak bisa mengkontrol aktivitas makan mereka. Sewaktu-waktu, mereka bisa makan amat sangat banyak, dengan cepat dan rakus. Setelah “menyumpal” perut dengan begitu banyak makanan, mereka merasa bersalah. Kompensasinya, mereka akan memuntahkannya atau sengaja nggak makan dalam waktu yang lama. Seringkali mereka makan dengan sembunyi-sembunyi karena malu bila ketahuan oleh lingkungan.
Binge eating disorder. Kebiasaan makan sangat berlebihan, tanpa bisa mengkontrol atau menghentikannya. Orang dengan kelainan pola makan ini akan terus makan walaupun merasa kenyang. Hal ini nggak cuma terjadi sesekali tapi sering dan terus menerus. Alhasil, sering berujung pada over-weight. Biasanya, stres menjadi pemicu eating disorder tipe ini. Setelah makan, mereka akan merasa bersalah dan depresi tapi nggak melakukan tindakan apa-apa. Namun, kalau dibiarkan, binge eating disorder bisa berkembang menjadi aneroxia atau bulimia nervosa.
Tisam - Foto: Dok. Feminagroup